Jayapura | Rangkaian kegiatan Kunjungan Kerja Wakil Presiden Republik Indonesia Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma'ruf Amin beserta rombongan di Kota dan Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, berjalan aman dan lancar berkat sinergi dan kerjasama antara TNI-Polri dan Pemerintah Daerah serta seluruh Elemen Masyarakat.
Hal tersebut disampaikan oleh Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring selaku Komandan Satgas Pengamanan wilayah (Dansatgas Pamwil) VVIP di Kota dan Kab. Jayapura, saat ditemui di Jayapura, Selasa (29/11).
“Kita bersyukur kegiatan VVIP Bapak Wapres di Kota dan Kab. Jayapura berjalan lancar. Saya selaku Dansatgas Pamwil berterima kasih kepada seluruh personel TNI-Polri, Pemda dan seluruh elemen masyarakat yang ada di Kota dan Kabupaten Jayapura karena telah mendukung kegiatan ini,” ujarnya.
Danrem menuturkan setelah melaksanakan kunjungan kerja selama dua hari yaitu tanggal 28 sampai dengan 29 November 2022 di Jayapura, Wapres beserta rombongan melanjutkan kunjungan kerja ke daerah lain yaitu Merauke.
Untuk pengamanan kunker Wapres kali ini, Danrem menyebutkan telah menurunkan sebanyak 3012 personel.
“3012 personel ini terdiri dari personel gabungan TNI-Polri dan Pemerintah Daerah yang dibagi di beberapa titik pengamanan,” ujarnya.
Adapun agenda kunjungan kerja Wapres selama dua hari berada di Kota Jayapura yaitu melakukan pembahasan mengenai pelaksanaan Otonomi Khusus Papua bersama DPR Papua, Majelis Rakyat Papua (MRP) dan Sekretaris Daerah Provinsi Papua beserta jajaran sekaligus melaksanakan peresmian operasional Sekretariat Badan Pengarah Papua (BPP), di Aula Lantai 8 Gedung Keuangan Negara, Kota Jayapura, Provinsi Papua.
Sementara agenda pertemuan dengan Persekutuan Gereja-gereja Papua (PGGP) yang sedianya berlangsung di Gereja GIDI Jemaat El-Roi Kampung Asei Kecil, Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, urung terlaksana karena kegiatan pertemuan tersebut dilaksanakan di Gedung Keuangan Negara (GKN) Kota Jayapura.
“Kegiatan pertemuan dengan PGGP tetap dilaksanakan namun dialihkan ke Gedung Keuangan Negara dengan pertimbangan agar mobilitas tidak terlalu banyak, dan waktunya yang cukup sempit, jadi pihak protokoler melaksanakan pertemuan disana (GKN),” jelas Danrem.