Jayapura | Paguyuban Pemuda Nusantara Papua Republik Indonesia (PPNP-RI) secara resmi mendeklarasikan diri sebagai salah satu organisasi yang berfokus untuk mengawal pembangunan di Tanah Papua dari seluruh aspek.
Deklarasi tersebut dilaksanakan bertempat di Tugu Pepera Kota Jayapura, Provinsi Papua, Kamis (1/12).
Ketua Umum PPNP-RI Jack Judzoon Puraro mengatakan, deklarasi ini merupakan sebuah pemikiran yang mendalam atas pemikiran semua elemen pemuda yang lain.
"Jadi kami berpikir bagaimana melahirkan sebuah organisasi yang betul-betul bisa merangkul seluruh keberagaman yang ada di Tanah Papua, dari segala perbedaan kita satukan kekuatan ini," tegas Jack Puraro.
Dikatakan, selama ini Tanah Papua dikacaukan dengan segala kepentingan dari kelompok-kelompok dan orang-orang tertentu.
"Papua yang damai dan harmonis ini terus diprovokasi, dengan istilah 'orang pendatang' yang sudah menjurus rasisme. Pemikiran kami, semua yang datang dari Nusantara ini, dari Sabang sampai Merauke yang hadir di Tanah Papua juga turut andil memberi kontribusi untuk perkembangan di Papua," ujarnya.
Lebih lanjut Jack Puraro mengajak semua pihak terutama pemuda untuk menghentikan diskriminasi ini.
"Atas kesadaran itu maka hari ini kami mendeklarasikan Paguyuban Pemuda Nusantara Papua Republik Indonesia, untuk mengawal pembangunan di Tanah Papua. Kami bersama dengan Kodim 1701/Jayapura, dimana Dandim 1701/Jayapura merupakan Dewan Pembina dari PPNP-RI," pungkasnya.
Kasdam XVII Cenderawasih Brigjen TNI R. Sidharta Wisnu Graha yang turut hadir dalam sambutannya menyampaikan, momen deklarasi PPNP RI merupakan sejarah dan akan tercatat sehingga kita harus bangga dilaksanakan di Tugu Pepera.
"Kita jangan sampai tidak menghargai momen hari ini, kita harus bangga karena momen ini terjadi di Monumen Pepera yang menjadi bukti bahwa Papua adalah Indonesia. Pemuda Papua, anda dan saya adalah harapan bangsa selama kita masih bisa berbuat untuk pengabdian kepada bangsa dan negara, itulah kita," tegasnya.
Kasdam juga mengingatkan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia sudah terjadi pada tahun 1945, sehingga sudah tidak ada lagi kemerdekaan lain di NKRI, demikian juga di Papua, karena Papua bagian dari NKRI.
"Seharusnya Papua sudah diserahkan Belanda pada tahun 1945 tapi karena propaganda Belanda, yang tidak rela mengembalikan Papua kepada Indonesia, sehingga diciptakan Hari Kemerdekaan Papua, yang sampai saat ini menjadi masalah di Papua," ujar Kasdam.
"Kita satu, Bhinneka Tunggal Ika, ideologi kita Pancasila, kita Pemuda Papua harus berguna bagi bangsa dan negara. Mari bersama-sama berjuang mewujudkan impian, karena hakekatnya tidak ada hasil yang diraih tanpa perjuangan," tambahnya.
Di tempat yang sama, Komandan Kodim 1701/Jayapura Kolonel Inf Richard Arnold Y. Sangari menegaskan akan mendukung penuh keberadaan PPRN-RI, karena memiliki nilai-nilai positif.
"Semua kegiatan yang bersifat positif akan kami dukung," ujarnya.
Dandim menuturkan dengan tidak memandang asal daerah, seluruh pemuda yang ada di Papua saat ini adalah generasi Papua.
"Jadi jangan pernah kita terkotak-kotakkan, leluhur dan orang tua kita dulu sudah berjuang di medan pertempuran, kini saatnya kita generasi muda bersatu dan berjuang mengisi pembangunan," tegas Dandim.
Tidak lupa Dandim memberi semangat kepada semua elemen pemuda untuk bersatu membangun negeri, demi Indonesia yang lebih maju.