Menyongsong Satu Abad, NU HSS Gelar Doa Bersama - RADAR | NEWS 86

Minggu, 18 Desember 2022

Menyongsong Satu Abad, NU HSS Gelar Doa Bersama

KANDANGAN | Menyongsong satu abad Nahdlatul Ulama (NU), kader Ansor dan Banser se-Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) menggelar doa bersama di musala Jannatul Husaini, Desa Tumbukan Banyu, Kecamatan Daha Selatan, Jumat (16/12) siang.

 

Panitia pelaksana, Alfiannor mengatakan doa bersama menyongsong satu abad NU ini dimulai dari pembacaan ayat suci Alquran, tausiah, pembacaan tahlil dan doa. 


"Serta ditutup dengan salat Ashar bersama," ujarnya. 


Rais Syuriah MWC NU Daha Selatan Kyai Agus Ramadhon mengatakan NU adalah organisasi massa terbesar yang dikawal oleh Banser dan Anshor dengan didoktrin tidak boleh makar dengan pemerintah selalu mengawal pemerintah.


"NU adalah organisasi yang dibimbing oleh ulama yang memandang umat dengan kacamata kasih sayang," ujarnya.


Emosi dan kekerasan tidak akan pernah menyelesaikan masalah, sehingga NU dengan tugas pokoknya akan mempertahankan tradisi dan khasanah budaya sesuai syariat Islam.


NU punya tanggung jawab keagamaan dan kebangsaan , keagamaan ahlussunah wal jamaah dan kebangsaan mempertahan kebangsaan dibawah NKRI.


"Pentingnya peran pemuda dan pemudi untuk masa depan, dan sedini mungkin menyiapkan dan mencetak kader yang tetap menjaga ajaran ahlussunah wal jamaah annahdliyah, tidak mudah terprovokasi dengan berita hoaks," katanya.



Ditambahkan Kyai, tanggung jawab keagamaan NU ialah bagaimana terus mengembangkan paham keagamaan ala ahlussunnah wal jamaah (Aswaja) yang terkenal dengan prinsip moderasi dan wasathiyah itu.


"Adapun tangggung jawab kebangsaan NU ialah menjalankan komitmen kebangsaan dan kenegaraan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," tambahnya. 


Sementara Ketua PC NU HSS, Diny Mahdany mengatakan satu abad NU adalah acara yang istimewa bukan perkara biasa, karena sudah satu abad ulama menjaga Indonesia.


"NU dengan komitmen membela Indonesia jangan hanya tinggal sejarah tetapi yang kita inginkan mengisi satu abad NU dengan kembalikan NU sebagai khittah (Garis besar perjuangan yang terkandung konsepsi (pemikiran) perjuangan yang merupakan tuntunan, pedoman, dan arah perjuangan,red)," ujarnya.


Peran NU dalam skala nasional dan internasional sangat penting. Dari dulu sampai sekarang NU selalu membersamai pemerintah untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang aman, damai, dan saling menjaga kesatuan dan keutuhan negeri tercinta ini.


Kemudian, Yuri dari perwakilan PN Kandangan mengatakan sebagai para santri harus patuh dan taat kepada para kyai dan guru. 


"Antara aparat dan ulama itu harus saling bergandengan tangan untuk memperbaiki moral anak bangsa ini," ujarnya.


Sedangkan Danramil Daha Selatan, Kapten (Inf) Abdi Brawijaya mengatakan sebagai organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan sudah menjadi suatu keharusan untuk bergandeng tangan dengan  para aparat keamanan dalam hal ini TNI dan Polri dalam menciptakan suasana yang kondusif di wilayah serta  mendeteksi sedini mungkin setiap kemungkinan permasalahan sehingga bisa di cegah sebelum masalah yg lebih besar terjadi


"Jika menemukan suatu permasalahan dimasyarakat harus ditegur dan diberikan solusi, agar tidak melakukan lagi. Apabila tidak berani menegur laporkan agar aparat yang menindaklanjuti," ujarnya.(shn)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda