Jakarta | Sepanjang tahun 2022, Polda Metro Metro Jaya berhasil bangkit menjadikan ibu kota aman, nyaman dan sejuk dengan perkembangan situasi kamtibmas di wilayah hukum Polda Metro Jaya di tahun 2022 terjadi tindak pidana sebanyak 36.608 kasus dan dapat diselesaikan sebanyak 32.700 kasus atau sebanyak 89% kasus dapat diselesaikan.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dr. Mohammad Fadil Imran, M.Si, menjelaskan dalam acara Rilis Akhir Tahun Polda Metro Jaya 2022 di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, Sabtu (31/12/2022).
“Tren kejahatan di ibu kota tidak berbeda jauh dengan tahun sebelumnya, dan ada lima fenomena kejahatan yang perlu diantisipasi, diantaranya kejahatan narkotika, kejahatan siber (cyber crime), pencurian kendaraan bermotor (curanmor), penganiayaan, dan pencurian dengan pemberatan (curat)” kata Irjen Fadil.
“Jumlah tindak pidana kejahatan narkoba di tahun 2022 sebanyak 3.586 kasus, yang dapat diselesaikan 3.260 kasus, dan jiwa yang terselamatkan sebanyak 20,7 juta jiwa. Temuan narkoba selama 2022 sebanyak 447,52 kilogram sabu, 133.895 butir ekstasi, 57.313 ton ganja, dan 2,86 kilogram tembakau sintesis."
Sementara untuk kasus curat, Fadil mengatakan terdapat 1.494 kasus, dan yang dapat diselesaikan sebanyak 1.993 kasus. Curanmor tercatat sebanyak 1.463 kasus dengan jumlah kasus yang dapat diselesiakan sebanyak 1.568 kasus.
“Curanmor menjadi salah satu kejahatan perkotaan yang perlu mendapat perhatian khusus, bukan karena jumlah kasus yang diungkap, tapi bagaimana kita memperkuat basis komunitas agar kasus curanmor bisa dikurangi, agar tidak menjadi korban curanmor, Fadil meminta masyarakat melakukan upaya pencegahan baik di rumah sendiri maupun di fasilitas-fasilitas umum.” Ungkap fadil.
Sementara kasus penganiayaan sebanyak 776 kasus, dan yang dapat diselesaikan sebanyak 991 kasus.
Untuk kasus kejahatan siber, Fadil memprediksi jumlahnya akan terus naik ke depannya.“Kejahatan siber yang merupakan kejahatan yang ke depan akan terus mengalami tren perkembangan karena semakin tingginya frekuensi penggunaan internet.”
Tahun ini ada 905 kasus siber dengan berbagai macam jenis kejahatan siber, dan 642 kasus di antaranya dapat diselesaikan oleh Polda Metro Jaya,
“Ini menandakan bahwa sebagian besar kasus yang dilaporkan ke Polda Metro jaya dapat diselesaikan, baik dengan pendekatan criminal justice maupun restorative justice,” kata Irjen Fadil.
Irjen Fadil, Juga menyebut Jakarta tidak masuk dalam 10 besar kota dengan indeks kriminalitas tertinggi di Asia.
Ditahun 2022 polda metro jaya terus berinovasi dalam melindungi, melayani dan mengayomi masyarakat dengan inovasi program yang di kembangkan oleh polda metro jaya di antanya Tim Patroli Perintis Presisi, Streat Race, Ada Polisi, Vaksinasi Merdeka, 91 Command Center Biroops, Hotline Layanan Pengaduan, Kampung Tangguh Jaya, Ramadhan Barokah, Qurban Barokah, Fgd Penyelenggaraan Event, Malam Pelayanan Polda metro Jaya, Deklarasi Kampung Kiapang BERSINAR (Bersih Dari Narkoba), K9, UMKM, Relawan Cianjur Dan E-TLE Mobile.
Harapan saya di tahun 2023 Polda Metro Jaya akan terus melakukan pendekatan-pendekatan kepolisian yang lebih mengedepankan pencegahan akan diutamakan, dengan terus menggandeng seluruh stake holder, khususnya masyarakat, serta di sektor penegakan hukum lalu lintas, Polda Metro Jaya akan terus melakukannya berbasis teknologi, dengan cara mengembangkan E-TLE Statis dan E-TLE Mobile.
Fadil Imran juga bertekad untuk terus mengembangkan pelayanan pubik yang humanis, dan melakukan penguatan, dengan menugaskan baik lulusan Sespim, lulusan PTIK, maupun lulusan Akpol mengganti personel Sabhara dan Binmas dengan tenaga-tenaga muda, karena ini akan menjadi ujung tombak bagi Polda Metro Jaya yang tentunya harus memiliki personel yang kuat dan inovatif.”tutup fadil.