Irjen. Pol. Drs. Angesta Romano Yoyol, M.M resmi bergelar Datuak Gindo Sati Melalui Proses Malewakan Gelar Adat Di Padang Panjang Timur - RADAR | NEWS 86

Senin, 16 Mei 2022

Irjen. Pol. Drs. Angesta Romano Yoyol, M.M resmi bergelar Datuak Gindo Sati Melalui Proses Malewakan Gelar Adat Di Padang Panjang Timur

PD. PANJANG | Irjen. Pol. Drs. Angesta Romano Yoyol, M.M resmi bergelar Datuak Gindo Sati melalui prosesi malewakan gelar adat di kediamannya di Kelurahan Sigando, Kecamatan Padangpanjang Timur, Jumat (13/5) kemarin. 

Putra terbaik kota sejuk Padangpanjang yang merupakan perwira bintang dua kepolisian tersebut, diangkat menjadi salah satu pemimpin kaum Suku Koto Nan Baranam Kanagarian Gunuang. Gelar Datuak Gindo Sati yang disematkan kepada perwira Polri yang akrab disapa Yoyol ini, murupakan hasil musyawarah dan mufakat kaum Suku Koto Nan Baranam. 

Turut hadir dalam prosesi itu, Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, Wali Kota Padangpanjang Fadly Amran Datuak Paduko Malano, Wakil Walikota Asrul, Ketua DPRD Mardiansyah, Forkopimda dan sejumlah pejabat Pemko. 

Wako Fadly menyampaikan ucapan selamat atas dilewakannya gelar Datuak Gindo Sati kepada perwira tinggi polisi yang merupakan tokoh masyarakat, sekaligus anak kemenakan dari Nagari Gunuang itu. 

"Selamat kepada Bapak Yoyol, yang merupakan tokoh masyarakat Kota Padangpanjang. Saat ini beliau dikaumnya didahulukan selangkah, ditinggikan seranting. Semoga menjadi pemimpin kaum yang dapat mengayomi anak kemenakan. Manimbang samo barek, maukua samo panjang," ungkap Fadly. 

Salah seorang niniak mamak kaum Koto Nan Baranam Kenagarian Gunuang, Biswardi Datuak Kayo mengatakan pemberian gala pusako itu terhadap Irjen Pol Angesta Romano Yoyol dengan harapan dapat memimpin anak kemanakan kaum. 

Ungkapan yang sama juga disampaikan tokoh masyarakat Aswir Rasyidin Datuak Panjang, pengangkatan Irjen Pol Angesta Romano Yoyol bergelar Datuak Gindo Sati dengan harapan agar anak kemanakan kaum bisa mencontoh keberhasilannya.

“Sama-sama kita ketahui bahwa Datuak Gindo Sati merupakan sosok yang berhasil dan memulai dari bawah. Ini yang kita harapkan kepada anak kemanakan di kaum, untuk bisa mencontoh keberhasilan Datuak Gindo Sati. 

Dan sebaliknya kepada Datuk Gindo Sati, diharapkan tentunya juga bisa mengayomi agar anak kemanakannya juga turut sukses,” tutur Datuk Panjang. 

Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy yang didaulat turut menerima sambah niniak mamak kaum Koto Nan Baranam dalam prosesi melawekan gala tersebut mengatakan sosok Irjen Pol Angesta Romano Yoyol sudah sangat pantas dan tepat menyandang gala pusako Datuak Gindo Sati dari kaum tersebut.

Hal ini juga ditegaskan Audy suai mengikuti prosesi tersebut, bahwa Irjen Pol Angesta Romano Yoyol juga merupakan tokoh terpandang di kesatuan kepolisian dengan sederetan pretasi.

Lulusan Akpol 1989 yang saat ini terhitung sejak November 2020 mengemban amanat sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri, diyakini mampu mengemban gelar adat untuk menjadi panutan di tengah-tengah kaum.

“Sederetan keberhasilan beliau di pemerintahan, khususnya di kesatuan kepolisian Indonesia tentu merupakan perjalanan yang tidak mudah dan penuh perjuangan dengan membutuhkan kepribadian bertanggunjawab serta gigih.
 
Hal ini nantinya yang akan menjadi contoh kaum, khususnya anak kemanakan agar menjadi orang yang sukses. Kami yakini beliau selaku Datu Gindo Sati juga akan mampu mengayomi kaum dan anak kemanakannya,” ucap Audy.

RLS

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda